Total Pageviews

Saturday, August 27, 2011

4F (Food, Fashion, Film……Facebook)

“Ketahuilah. Bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al – Hadiid (57): 20).

Setelah sebelumnya kita kaji masalah 4S yang ada dalam kehidupan umat sehari-hari, mari kita kaji bersama 4F yang berikutnya. Mungkin, inilah tanda-tanda akan kehancuran dan degradasi moral umat Islam saat ini. Masa-masa yang telah diramalkan Rosululloh SAW yang datang dengan pengetahuan-NYA yang Haqq, masa dimana umat Islam banyaknya seperti buih di lautan, tetapi malah diperebutkan oleh umat diluar Islam. 4F dalam kajian kali ini, pasti akan membuat kita bertanya, tersenyum sendiri, ataupun bersedih menangisi tabiat kita saat ini. Betapa 4F ini juga telah membuat pengaburan pemahaman pikiran umat saat ini.

1. Food

Junkfood, istilahnya begitu. Makanan siap saji yang seolah sudah menjadi budaya baru, tidak susah mencarinya, tinggal ke Mall/ supermarket terdekat, biarpun harus merogoh saku lebih dalam, seakan tidak mau tertinggal dan seolah malu bila belum pernah merasakannya sama sekali. Jika kita mau sedikit mengkaji, bagaimana makanan instant ini mendapat istilah junkfood? Lemak dan minyak yang banyak, penambah dan penguat citarasa makanan, garam dalam jumlah banyak, rekan-rekan saya ahli gizi mengungkapkan betapa makanan ini hanya membuat orang hanya cepat kenyang, tapi dengan angka kecukupan gizi yang tidak seimbang. Orang menjadi malas untuk beranjak dari tempat duduknya, tinggal mengontak nomor telpon siap saji, akhirnya paket pesanan datang, membuat tubuh tidak bergerak sama sekali, yang akhirnya penumpukan lemak disana-sini, pertumbuhan badan diistilahkan bukan ke atas tapi hanya ke arah samping.

Ataupun ada diantara kita yang hambur dan berlebihan dalam masalah makanan? Para kaum wanita sebagai Ibu hendaknya tidak berlebihan dalam penyajian makanan, apalagi untuk perkembangan buah hatinya. Ataukah, buah hati kita hanya dibekali makanan kemasan karena kesibukan Ibu sendiri? Paradigma sekarang berubah, melihat buah hati bertubuh gendut sebagai anak yang sehat.

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Alloh telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Alloh Yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S. Al-Ma’idah (5) : 88)

Ingatkah bagaimana Nabi Ibrohim AS.?beliau tidak akan makan sebelum mendapatkan sahabat ataupun tetangganya yang belum makan, untuk diajaknya ke rumah untuk menyantap hidangan bersama.

2. Fashion

Apa yang bisa langsung membedakan umat Islam dengan umat lainnya? Ingatlah bahwa manusia adalah makhluk visual, memori lebih melekat dari pandangan bukan dari watak atau perbuatan. Saya pernah membaca suatu artikel yang sangat menarik di eramuslim.com, bagaimana seorang wartawati asing Findlandia menyamar mengenakan jilbab dan cadar, para Ikhwanul Akhwat yang bersua dengannya mengucapkan do’a kebaikan lewat salam baginya, meskipun wartawati tersebut tidak mengetahui kenapa dia diperlakukan seperti itu. Ketenangan dan kehangatan dari perlakuan Ikhwanul Akhwat yang benar-benar berkesan baginya, dia mengatakan bahwa dia merasa tidak sendirian dan tidak melihat sisi terorisme dalam Islam ketika penyamarannya. Semoga Hidayah Alloh cepat sampai padanya, Amien Allohumma Amien. Sumber Blog disini.

“Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

“Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku.” (HR. Tirmidzi).

Bagi kita yang harus bersyukur dilahirkan langsung dari orangtua Islam, manakah bentuk syukur kita pada-NYA? Bagaimana titipan berupa rupa cantik-tampan, fisik yang sehat lagi baik, tetapi malah “diobral” dan tidak berbeda sama sekali dengan umat diluar kita. Sadarkah kita saat ini?betapa lewat pakaian saja umat Islam tengah dihancurkan oleh Zionis kapitalis? Kain celana/ baju yang berharga 10-20 ribu per meter di Pasar Baru, Insya Alloh lebih diridhoi daripada kita mubazir dalam berpakaian. Apakah kita lupa?bahwasanya Rosululloh Muhammad SAW., menerapkan perilaku zuhud (sederhana) juga bagi anggota keluarga dan sahabatnya?ataukah kita mau memperlihatkan pakaian kita dari atas ke bawah yang bahkan harganya bisa langsung ditaksir diatas 1 juta? Naudzubillah.

3. Film

Tentunya masih sangat segar dalam benak ingatan kita, film “2012” menceritakan akhir dunia. Keeping dvd bajakan film tersebut sampai dicari-cari biarpun dengan harga tinggi. Di satu kesempatan, saya “terpaksa” menonton film tersebut dalam bus antar provinsi. Well saya mengakui, teknik grafis Hollywood memang mantap, system suara dan teknik pengambilan gambar yang jauh diatas film Bollywood. Tetapi jangan lupa, tiap film pasti menyampaikan pesan dalam alurnya, film ini sampai memberikan pemahaman budaya bangsa primitif tentang hari akhir dunia. Beberapa weblog sampai memberikan synopsis menariknya film tersebut, dengan mencantumkan slogan “worth to see”. Saya pribadi agak tersenyum kecut, ticket box film tersebut sampai diantri bermeter-meter panjangnya, bahkan oleh saudara-saudara kita yang ber-KTP Islam, tetapi mengantri tiket pada saat adzan Maghrib berkumandang, bahkan masih berada dalam ruangan bioskop pada waktu Sholat Maghrib yang singkat. Astagfirullohaladzim, menjamak Sholat Maghrib untuk nonton film bioskop kata mereka?

4. Facebook/ FB

Produk Mark Zuckerberg ini memang sedang digandrungi saat ini. Well, (mungkin) anda lebih tahu dari saya bagaimana FB dan komunitasnya. Ada yang memanfaatkan FB untuk silaturahmi, dakwah, mencari kerja, klub hobi, jualan, keilmuan, mencari pacar ataupun “taarufan secara Islami”. Saudaraku, ingatlah 5 hukum Taklif; Mubah, Makruh, Sunnah, Wajib dan Haram. Betapa yang Mubah (bila bisa dikatakan demikian) untuk FB bisa menjadi Haram. Betul semua itu berawal dari niatnya, tetapi Azza wa Jalla pun menilai jalannya proses. Betulkah untuk tujuan dakwah?tetapi yang kita nantikan adalah “jempol penilaian”, berapa persenkah FB telah kita jadikan ajang dakwah? Betulkah untuk silaturahim?bila hanya malah menjadi ajang ghibah di komen wall? Betulkah untuk mencari kerja?tetapi saat kerja di tempat sekarang kita asik sibuk memasang dan gonta-ganti status atraktif? Betulkah untuk “taarufan Islami”, tetapi malah memasang foto – foto centil kita yang malah menjadi ajang Tabarruj – Ikhtilat? Astagfirullohaladzim. Betapa daya tarik FB ini, telah membuat kita menjadi lupa akan kebutuhan primer kita, sampai mengorbankan perut, juga bahkan sampai puasa senin-kamis, untuk mendapatkan HP yang support untuk ber-FB ria.

Lupakah? kalau bisnis internet adalah bisnis klik ujung mouse tangan kita, bahkan blog-blog yang menghina Islam pun tetap eksis karena kita masih mengunjungi situs tersebut!!! Ke manakah uang dari bisnis ini? Mark adalah anggota Alpha Epsilon Pi (ΑΕΠ atau AEPi)-Perguruan Tinggi Yahudi Internasional di Amerika Utara. Sudah terjawabkah?

Untuk saudaraku aktivis dakwah, dengan semboyan yang mampu menggetarkan kolong bumi ini:

Alloh Tujuan Kami!!

Rosul Uswah Hidup Kami!!

Al-Qur’an Pedoman Kami!!

Jihad jalan hidup Kami!!

Syahid akhir hidup Kami!!

Sucikanlah niat dan jalan kalian!! Apa perlu kalian Ikwan Fillah terutama Akhwat Fillah sampai mencantumkan foto-foto centil kalian? Sadarlah saudaraku!! Apakah “Saudara dan Teman” kalian hanya terbatas akan jumlah yang tertera di alamat FB kalian? Saudara kita adalah semua yang ada di dunia yang juga bertauhid “Laa Ilaaha Illalloh Muhammadur Rosululloh”.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurot (49) : 10).

Seharusnya, diri ini semakin mawas. Ketika kulit ini mulai mengendur, kecantikan ini memudar, kekuatan ini berkurang, rambut ini mulai memutih, mata ini semakin kabur… itulah tanda semakin dekatnya kita ke terminal tujuan akhir hidup kita.

[“Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Alloh akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (Q.S. Muhammad (47) : 36).]

No comments:

Post a Comment