Total Pageviews

Tuesday, April 23, 2013

IDENTIFIKASI JAMUR


 LAPORAN MIKROBIOLOGI

IDENTIFIKASI JAMUR

Tanggal Praktikum   : 10 November 2010
Tujuan
1)        Dapat mengamati ciri – ciri koloni jamur ( jamur roti, tempe dan oncom).
2)        Dapat mengidentifikasi dan menentukan jenis jamur yang diamati.

Teori Dasar
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a      Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b      Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c      Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.



3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a.    Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.    Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c.    Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d.   Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik
e.    Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a.    Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit  rebah semai.
b.    Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c.    Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d.   Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e.    Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f.     Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Alat dan bahan
Alat
Bahan
mikroskop
Biakan murni jamur
Kaca objek
Jamur
Kaca penutup
Alcohol 70 % / etanol
Jarum
Larutan lactophenol cotton blue


Prosedur Kerja
 









\
 











Hasil Pengamatan
a.    Jamur Tempe (Rhizopus sp.)
Struktur tubuh :
Miseliumnya bercabang banyak dan tidak bersekat – sekat dengan hifa  yang bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk. Jamur ini termasuk kelas zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang bertdinding tebal yang disebut zigospora.
jamur tempe.jpg
Miselium pada Rhizopus mempunyai 3 tipe hifa, yaitu :
1.    Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat ( misalnya roti).
2.    Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
3.    Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler di dalamnya,

b.   Jamur Oncom (Neurospora sitophila)
Reproduksi seksual menghasilkan askospora yang dibentuk di dalam askus. Dalam satu askus dapat dibentuk 4 askospora atau kelipatannya. Askospora berbentuk seperti bola gada atau hialin, dan terdiri atas 1 sel sampai banyak sel. Hialin berwarna gelap dengan bentuk gelap permukaan yang mirip koniduim.
Pembagian Ascomycetes ke dalam sub kelas berdasarkan atas susunan askusnya
1.    Askus yang askokarpnya berbentuk botol denan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.
2.    Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
3.    Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium.
4.    Askus tanpa askokarp.

c.    Jamur Roti (Saccharomyces cereviciae)
Jamur roti masuk dalam kelas ascomycetes, subkelas Hemiacomycetes. Askusnya berdinding tipis dan tidak membentuk hifa askogen. Berkembang biak dengan membentuk tunas atau biatospora. Saccharomyces merupakan Ascomycotina bersel satu yang sering disebut ragi (khamir). Dinding selnya mengandung glikoprotein, khamir menyebabkan adanya proses fermentasi dengan menghasilkan enzim yang dapat mengubah glukosa menjadi alcohol.
Pembahasan
            Pada praktikum identifikasi jamur, saat pengambilan inokulum jamur harus hati-hati agar koloni jamur tidak terpecah-pecah dan mulai diamati. Tutup sediaan, jangan sampai alkohol habis menguap, dan pemberian lactophenol cotton blue jangan terlalu banyak karena berpengaruh terhadap pengamatan melalui mikrosop. Gunakan kertas isap atau tissue untuk mengeringkan air dan pewarna disekeliling kaca penutup, lalu amati dengan mikroskop.
Untuk membedakan ketiga spesies jamur yang di amati, dapat dilihat dari stuktur tubuh yang dimiliki oleh setiap jenis. Tubuh jamur yang tersusun hifa dapat dibedakan apakah bersepta (dibatasi oleh dinding melintang) atau tidak atau disebut hifa senositik.  
Sacharomyces cereviciae termasuk ke dalam kelas Ascomycetes subkelas Hemiascomycetidae, karena askusnya berdinding tipis dan tidak membentuk hifa askogen serta berkembang biak dengan membentuk tunas.
Sacharomyces merupakan Ascomycotina bersel satu yang sering disebut ragi (khamir). Dinding selnya bukan mengandung kitin atau selulosa, tetapi mengandung fosfor glikoprotein.
Khamir menyebabkan adanya proses fermentasi (peragian) dengan menghasilkan enzim yang dapat mengubah glukosa menjadi alkohol, dengan reaksi:
                                    Glukosa                  alkohol
            Reaksi perubahannya, menghasilkan kadar alkohol sampai 5% sehingga roti dapat mengembang.
            Neurospora tumbuh pada sisa-sisa organisme, misalnya tongkol jagung dan nasi. Neurospora crassa (Monilia sitophila) untuk pembuatan oncom, memiliki konidia yang berwarna orange. Neurospora banyak dipakai dalam penelitian genetika untuk mengetahui mutasi buatan dan sinar radioaktif.

            Rhizopus termasuk ke dalam kelas Zigomycetes karena jamur ini membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang disebut zigospora. Zygomycetes merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Jamur tempe bersel banyak, berbentuk benang dan dapat berkonjugasi.


Kesimpulan
            Dalam identifikasi jamur, dapat disimpulkan
Ø Jamur adalh makhluk hidup eukariota bersel satu atau multiseluler, bersifat heterotof dengan cara menyerap zat organik dari lingkungannya.
Ø Jamur oncom (Neurospora sitophila) dan jamur roti (Saccharomyces cereviciae) digolongkan dalam kelas Ascomycetes
Ø Jamur tempe (Rhizopus sp.) digolongkan dalam kelas Zygomycetes

Daftar Pustaka
Kartono, Rusdi. 1999. Seribu Pena Biologi SLTP jilid 1. Jakarta : Erlangga
Listiawati, Mila. 2010. Modul Praktikum Mikrobiologi.
Pelczar, M.J. dan ECS Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Pers
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi SMU Jilid 1. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Supandi, Ahmad. IPA Biologi. Yudhistira.1996
Dwidjoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi.2003.Djambatan
Moore RT. (1980). "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73.
The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic study by Hibbett et al.



























No comments:

Post a Comment