Total Pageviews

Saturday, August 27, 2011

Saudariku, mengapa kau tanggalkan Hijabmu?

Saudariku, mengapa kau tanggalkan Hijabmu?

Assalamu’alaikum Wr., Wb.

Saudariku, posting ini saya tujukan padamu. Betapa tercengangnya diri ini ketika hari ini saya dapati tidak ada lagi khimar yang menutup kepalamu. Kenapa sampai seperti itu, saudariku?apakah dirimu saat ini sedang sangat futur?ataukah saat ini dirimu mendapat tekanan?ataukah dirimu sedang bermain-main dengan aturan Ar – Rohman?ataukah dirimu ingin mendapat pujian dari kecantikan yang merupakan titipan Al – Badii’ (Maha Pencipta Keindahan) yang bisa dicabut-NYA kapan saja?

Saudariku, betapa aturan-NYA sudah sangat jelas untuk wanita sepertimu.

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S. An – Nur (24) : 31).

Saudariku, ingat-ingatlah kenapa dahulu engkau memutuskan untuk berhijab?apakah karena keinginan manusia?apakah karena keinginan sendiri?ataukah karena sudah merupakan syariat dari Azza wa Jalla? Ketahuilah saudariku, keinginan manusia bisa berubah karena kadar emosinya, keinginan orang lain hanyalah karena melihat fisikmu, tetapi kehendak Al – Kholiq adalah mutlak adanya tidak pernah berubah sampai detik ini pun….dan keinginan Al – Waliyy adalah untuk melindungimu.

“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab (33) : 59).

Saudariku, tahukah dirimu bahwa saya pernah ditanya oleh umat diluar kita, mengapa hijabmu hanya terkesan asal-asalan?bahkan sampai menertawakan penampilan hijabmu dan keputusanmu untuk mengenakan hijab sekenanya. Apakah gaya hidup mereka yang menjadi kiblatmu saat ini, saudariku? Tahukah dirimu bahwa Rosululloh SAW bersabda:

 “Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (H.R. Bukhari).


Lihatlah bagaimana Uswatun Hasanah bersabda kebenaran akan fitnah ini. Mereka akhirnya bertepuk tangan dengan sorak sorai, mereka telah sukses membuat dirimu mengikuti mereka.

“Kamu akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rosulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Rosululloh SAW. bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhori dan Muslim).

Saudariku, belum datangkah hidayah-NYA padamu?apakah hatimu saat ini telah mengeras bahkan lebih keras daripada batu intan sekalipun?

“Belumkah datang waktunya bagi orang – orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Alloh…” (Q.S. Al – Hadid (57) : 16).

Lihatlah dengan siapa dirimu bergaul?apakah bukan dengan saudarimu yang lebih ingin mendekati Azza wa Jalla, biarpun kau arahkan dirimu dengan terpaksa? Sesungguhnya akherat itu kekal, dunia itu hanya sementara, setiap kita akan bertemu dengan hari ditampakkan-NYA kesalahan – kesalahan kita. Apakah kita begitu takut akan hari itu, tetapi bahkan kita tidak mempersiapkan untuk hari itu? Sudah siapkah diri kita untuk menjawab pertanyaan-NYA?

“Man, Robbuka?” (Siapakah Robb-mu?) Apakah kita berpikir kita akan selamanya di dunia ini?

“Ketahuilah. Bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al – Hadiid (57): 20).

Saudariku, pernahkah terbersit dalam pikiranmu?bagaimana kelak dirimu menjadi seorang Ibu kelak?bagaimana tidak takut dan khawatirnya dirimu jika mempunyai seorang putri yang hidup di zaman seperti ini?ataukah pernah terpikirkan kedua orangtuamu yang selalu berdo’a untukmu?apakah do’a mereka selama ini akan sia-sia belaka?

Saudariku, tahukah dirimu bahwa Alloh SWT. ingin kita selalu dekat dengan-NYA?kepada siapakah do’a yang dirimu tuju jika bukan pada-NYA? Bagaimana dirimu ingin selalu diberi-NYA sedangkan aturan-NYA tidak dijalankan?

“Siapa yang mendekat pada-KU sejengkal, maka AKU akan mendekat padanya sehasta, lalu siapa yang mendekat pada-KU sehasta, maka AKU akan mendekat padanya sedepa, dan siapa yang mendekat pada-KU sambil berjalan, maka AKU akan mendekat padanya sambil berlari kecil.” (H.R. Bukhori – Muslim).

Saudariku, bersyukurlah dirimu akan segala pemberian-NYA. Pernahkah terbersit dalam pikiranmu, bagaimana jika dirimu dilahirkan di daerah konflik seperti Palestina?dimana setiap kelahiran khalifah baru telah ditunggu dengan moncong senjata Zionis? Kita yang berkata dengan lantang mengutuk Zionis, tetapi malah mengikuti budaya mereka yang begitu hebatnya menggempur.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada‐Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar ‐ Rahman (55) : 26 – 30).

Saudariku, tegakkanlah kalimat Tauhid di muka bumi ini. Mari kita teruskan perjuangan Rosululloh SAW. dan para sahabat, yang ikhlas menumpahkan darahnya demi kita, agar kita bisa mensyukuri nikmat Iman dan Islam sampai umat akhir zaman kelak.

Wassalamu’alaikum Wr., Wb.

No comments:

Post a Comment