Total Pageviews

Saturday, June 4, 2011

Laporan Praktikum Kimia Anorganik I

Laporan Praktikum Kimia Anorganik

Tanggal Praktikum      : 01 Desember 2010
Tanggal Laporan         : 14 Desember 2010



Disusun oleh:
·         Astin Mulyani (1209704007)
·         Ina Wulandari (1209704016)
·         Lia Yulia Siti Rohmah (1209704020)
·         Maulana Yusuf (1209704021)
·         Mia Lektriani (1209704022)

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
BANDUNG
2010

Reaksi Pengenalan Ion Anorganik
Reaksi Anorganik sederhana, kelarutan, kesetimbangan, senyawa anorganik, reaksi identifikasi senyawa anorganik
Tujuan                         :
·         memperkenalkan  analisis kaulitatif ion-ion yang ada pada garam-garam anorganik
·         memperkenalkan reaksi-reaksi spesifik ion-ion umum.                     

Prosedur Kerja            :
Bagian I
1)      Menyiapkan tujuh buah gelas kimia untuk masing-masing kelompok.
2)      Mengisi masing-masing gelas kimia dengan larutan garam induk yaitu: ,  yang telah tersedia sebanyak 30 mL.
3)      Memberi label pada setiap larutan secara berurutan dengan angka I, II, III,…,VII.
4)      Catatlah segala ciri yang terdapat pada masing-masing larutan tersebut.
Bagian I
1)      Disiapkan tabung reaksi bersih sebanyak 6 X 7 buah tiap kelompok.
2)      Mengisi masing-masing tabung reaksi dengan 2,5 mL larutan induk I (  Kemudian menempatkan satu set tabung reaksi tersebut pada rak tabung, menambahkan masing-masing tabung dengan 2,5 mL larutan induk II samapai VII. Mengamati perubahan yang terjadi.
3)      Membandingkan  perubahan yang terjadi pada tiap-tiap tabung reaksi.

Data Pengamatan:
Tabel Pengamatan Prosedur Bagian I
Tabung
I
II

III
IV
V
VI
VII
Larutan

Warna
Endapan putih
Kecoklatan
bening
kuning
bening
Putih keruh
Kuning muda


Tabel Pengamatan Prosedur Bagian II

I
II
III
IV
V
VI
VII




X
Endapan putih
Bening
Endapan merah coklat
Endapan putih keruh
Bening
Merah bata

Endapan putih
X
Kuning
Coklat bening
Endapan merah darah
Coklat kemerahan
Endapan biru tua kehitaman

Bening
Kuning
X
Kuning
bening
Endapan putih
Kuning

Endapan merah coklat
Coklat bening
Kuning
X
Kuning
Endapan kuning
Kuning keruh

Endapan putih keruh
Endapan merah darah
bening
Kuning
X
Putih
Kuning

Bening
Coklat kemerahan
Endapan putih
Endapan kuning
Putih
X
kuning

Merah bata
Endapan biru tua kehitaman
Kuning
Kuning keruh
Kuning
kuning
X

Pembahasan:
Dalam mengidentifikasi perubahan warna atau fisik dari suatu larutan kita terlebih dahulu harus mereaksikannya, kemudian mengidentifikasi ion-ion yang terlibat didalamnya. Pada percobaan 1, larutan menghasilkan endapan putih. Karena,Ag(Ar:107,868) Perak merupakan logam putih, memiliki rapatan tinggi (10,5 g mL-1) dan melebur pada suhu 960,50C. Ag tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Sedangkan dalm asam nitrat yang lebih pekat  (8M) ia melarut:
Larutan pada tabung II  , Larutan seharusnya berwarna kuning jernih, karena penambahan asam klorida sehingga larutan berubah menjadi coklat, hal ini disebabkan karena larutan terhidrolisis.
Larutan merupakan logam berwarna putih perak, jika ditambahkan asam sulfat encer dapat melarutkan Na, sehingga warnanya menjadi bening, kelarutannya
  Warna yang dihasilkan dari K merupakan logam alkali berwarna putih perak, warna kuning yang dihasilkan berasal dari ,jdi logam kaliun larut didalamnya.
Kelarutan dari tiosianat SCN- dalam logam akan larut, sehingga KSCN berwarna bening. Kation monovalen K+ , garam-garamnya larut dan membentuk larutan tak berwarna.
Larutan pada tabung VI berwarna putih keruh , timbel Pb merupakan logam yang berwarna abu-abu kebiruan, yang memiliki kerapatan tinggi (11,48 g ml-1 pada suhu kamar). Dalam garam timbel asetat larutan menjdi putih keruh.
Kalium dalam heksasianoferat (III) menhasilkan waran kuning kehijauan, karena K merupakan logam alkali.   
Pembuktian ada tidaknya suatu kation dilakukan melalui reaksi reaksi yang menyebabkan terjadinya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula yang dikenal dari perbedaan sifat fisikanya, anatara lain: terbentuknya endapan, perubahan warna, pembentukkan gas, dan bentuk kristal yang khas. Oleh karen itu, sangat diperlukan pengetahuan tentang sifat larut/tak larut suatu bahan dalam air, dalam asam maupun basa, dan warna-warna yang terbentuk dalam suatu reaksi.
Dalam praktikum analisis kualitatif ini, perlu diperhatikan alat yang digunakan dalm keadaan bersih dan kering, agar tidak terkontaminasi dengan zat-zat atau larutan yang telah digunakan sebelumnya sehingga pengamatan tidak akurat
Kesalahan hasil pengamatan terjadi terjadi karena kurang cermatnya pengamatan dari praktikum dalam melihat perubahan yang terjadi. Atau dapat disebakan kurangnya waktu yang diperlukan larutan untuk mengendap terlalu singkat, sehingga larutan belum mengendap secara optimal pada saat dilakukan pencatatan.


Reaksi-Reaksi
 
·        
·        
·        
·        
·        
·        
II.
·        
·        
·        
·        
·        
·         ]
III. 
·        
·        
·        
·        
·        
·        
IV.
·        
·        
·        
·        
·        
V.
·        
·        
·        
·        
·        
·        
VI.
·        
·        
·        
·        
·        
·        

VII.
·          
·         ]
·        
·        
·        
·        

Kesimpulan:
Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai beikut:
·         Warna atau perubahan fisik dari larutan dipengaruhi oleh ion-ion yang terlibat didalamnya.
·         Analisis kualitatif terhadap larutan diperlukan kietelitian pengamat dan alat yang digunakan harus bersih.
·         Ciri khas yang dimiliki kation dan anion menghasilkan perbahan yang berbeda-beda pada garam anorganik.


Daftar Pustaka
·         Masterton,W.L. , et al. Chemical principle. Ed 5. Saunders College Publ.1990
·         Svehla.G.Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. London 1979.
·          Zumdahl,S.S., et al. Chemistry. D.C Heath and Cmp. 1990.




TUGAS

Identifikasi Anion dan Kation

1)     
Menghasilkan endapan biru tembaga (II) hidroksida, endapan tak larut dalam reagensia berlebihan.

2)     
Terbentuk endapan tembaga (I) iodida putih, tetapi larutannya berwarna coklat tua, karena terbentuknya ion-ion tri-iodida (iod)

3)       
Menghasilkan endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida , yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan. Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk kedalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid (sol aluminium hidroksida), sol ini berkoagulasi dalm pendidihan atau pada penambahan garam-garam yang larut.

4)     

Menghasilkan endapan hijau nikel (II) sianida, endapan mudah larut dalam reagensia berlebihan, maka akan timbul larutan berwarna kuning yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks tetrasianonekelat:
   
Jika ditambah asam klorida encer maka akn menguraikan kompleks ini dan endapan muncul kembali.
5)     
Membentuk endapan putih barium karbonat, yang larut dalm asam asetat dan dalam asam mineral encer. Endapan larut sedikit dalm larutan garam-garam ammonia dari asam-asam kuat .

No comments:

Post a Comment