Total Pageviews

Wednesday, February 8, 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR ALKOHOL DALAM MINUMAN

BAB V
PEMBAHASAN

            Pada percobaan ini, bertujuan untuk menentukan kadar alkohol dalam bahan pangan dengan metode spektrofotometer. Analisis ini terjadi berdasarkan reaksi oksidasi dikromat oleh alkohol dalam suasana asam. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu minuman dengan berbagai merk dan air tape. Hasil analisa yang diperoleh dibandingkan dengan kadar yang tertera dalam kemasan. Sampel yang digunakan kelompok 7 yaitu sampel G.
Dalam ilmu kimia yang dimaksud alkohol adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (-OH) sebagai gugus fungsionalnya. Alkohol adalah istilah yang umum dipakai oleh masyarakat,  sedangkan istilah kimia dari alkohol adalah etil alkohol (etanol) dengan rumus C2H5OH. Alkohol murni adalah alkohol yang hanya mengandung etil alkohol dan sedikit air serta bebas dari bahan-bahan lain yang berbahaya bagi manusia. Alkohol ini biasa digunakan untuk pembuatan minuman keras, pelarut minyak, pelarut obat-obatan serta untuk keperluan industri lainnya. Alkohol teknis adalah alkohol yang selain mengandung etil alkohol dan juga masih mengandung bahan ikutan lain yang membahayakan manusia antara lain metal alkohol, aldehid, ester dan lain-lain  (Day, R.A, 1992).
Alkohol merupakan cairan yang tidak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah terbakar dengan nyala biru yang tidak berasap, dan rasa panas membakar. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum.  Untuk menghitung kadar alkohol yang terdapat dalam sampel dapat digunakan kurva kalibrasi yang diperoleh dari sejumlah larutan standar yang komposisinya sama dengan analit dengan konsentrasi yang telah diketahui (dalam penelitian ini menggunakan larutan standar alkohol) sehingga didapatkan regresi.
Minuman keras atau sering disebut dengan minuman beralkohol  diproduksi dari setiap bahan yang mengandung karbohidrat (pati) seperti biji-bijian, umbi-umbian, atau pun tanaman palma (seperti legen, kurma). Adapun alkohol yang sering disebut sebagai konsentrasi dari minuman keras ini sebenarnya adalah senyawa etanol, yaitu suatu jenis alkohol yang paling popular digunakan dalam industri. Reaksi pati berubah menjadi alkohol:
Sebanyak 0,5 sampel cair berwarna coklat, diencerkan dengan aquades 15 mL. Kemudian sampel ditambahkan K2CrO4 sebanyak 12,5 mL. Terjadi perubahan warna menjadi jingga saat ditambahkan kalium dikromat. Penambahan  kalium dikromat bertujuan untuk mengoksidasi alkohol menjadi aldehida, kemudian aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat. Reaksi keseluruhan oksidasi alkohol oleh K2CrO4 dalam suasana asam yaitu:
Oksidasi alkohol dengan menggunakan kalium dikromat terjadi dalam suasana asam. Kalium dikromat dalam suasana asam mengalami reduksi menjadi Cr3+.
Cr2O72- merupakan oksidator yang cukup kuat, potensial standar dari reaksi adalah +1,33 V (Harjadi, 1993). Keuntungannnya mudah diperoleh dan murah, larutannya stabil dan dapat diperoleh dalam bentuk yang cukup murni (Day R.A, 1992).  Campuran sampel kemudian dipanaskan, hal ini bertujuan agar reaksi berlangsung cepat. Setelah pemanasan, sampel berwarna hijau kehitaman. Setelah didinginkan, campuran yang telah diencerkan di kocok dengan alat vortex, agar campuran yang terdapat dalam tabung reaksi homogen.
            Dari hasil percobaan untuk penentuan kurva standar, digunakan alkohol dengan berbagai konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Masing-masing larutan standar diukur absorbansinya pada panjang gelombang 600 nm oleh spektrofotometer, dari hasil kurva standar diperoleh regresi y= 0,0382x – 0,0209.  Penggunaan panjang gelombang 600 nm, karena merupakan panjang gelombang maksimal sehingga pengukuran alkohol lebih optimal dan efektif pada panjang gelombang yang spesifik. Absorbansi pada sampel kelompok tujuh yaitu 0,157 Ǻ. Dari hasil perhitungan, diperoleh kadar alkohol sebesar 4,66%, sedangkan pada kemasan sampel yang tertera yaitu ± 4,9%. Hasil percobbaan hampir mendekati kadar yang tertera dalam label.

















BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu:
·        Oksidasi alkohol dengan menggunakan kalium dikromat terjadi dalam suasana asam.
·        Cr2O72- merupakan oksidator yang cukup kuat.
·        Kadar alkohol pada sampel 7 yaitu sebesar 4,66%.


BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A., et.all, 1985, Ilmu Pangan, Jakarta: UI-Press, hal 31, 92, 93, dan 96.
Day RA. Jr dan Al Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga
.
http://www.chem-is-try/org/Oksidasi Alkohol/ . Diakses pada tanggal 28 Januari 2012.
Khopkar, S, M., 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta: UI-Press.

1 comment:

  1. metodenya ngga ada ya...

    saya sedang mancari metode penentuan alkonol dengan sepktrofotometer..
    tolong bantu..

    thx..
    ichsanciel@gmail.com

    ReplyDelete