Total Pageviews

Saturday, December 22, 2012

SENANDUNG DESEMBER


akhirnyaaa ... nyampe juga di "home sweet home" :D tepat pkul 21.30
setelah berjelajah di sungai amazon rasa mocacino "banjir", (pulang berasa mudik) soo looong...... n soo far..... hehehee..... 


macett+hujan+banjir = pengeen hibernasi karna hipotermia (tirissnya sudah menyerapp sampai manah) hahaa.. 
*ga suka kalo huhujanan sendiri

yaa sekarang tanggal 22 di bulan Desember (tak ada mentari di pagi hari), namun hujan begitu ceria menemani hari saya (gathering together), klasikkknya .... "my desember is rain"... :)) 

tapi DESEMBER itu senandung dan warna.....  buat maya (12.12.12 atau 21.12.12) juga buat saya. 


Nikmat-MU Yaa Rahman.... luar biasa "Alhamdulillah", hidup memang hitam-putih namun
keluarga itu hijau, sahabat itu merah, masalah itu kuning, proses itu biru,  Allah S.W.T dan Nabi Muhammad S.A.W itu pelangi. semua adalah warna saya untuk terus semangat dan tersenyum.



sing a song ~~~ 1.2.3 = sayang semuanya :* :*


Penutup untuk hari ini, makasih buat surprise nya piranha ... kalian kalo kata cherybel *bener ga nulisnya ..hahahaa
BFF (Best Friend Forever) 
suksess buat semuanya :* 


(dibawain kue piranha bentuk ikan :D + dinyanyiin *terharu)




(ivi yang ke 21)





(potong kue duaan.. hahaaa)


(ntos huhujanan .. kebetulan laperr) hehehee



(12.12.12 Rabu ke 22)


Sunday, December 16, 2012

CARA KERJA ALAT PEMADAM KEBAKARAN (Fire Extinguisher)


TUGAS KESELAMATAN DAN KEAMANAN LABORATORIUM

LIA YULIA SITI ROHMAH
KIMIA-SAINS DAN TEKNOLOGI

CARA KERJA ALAT PEMADAM KEBAKARAN (Fire Extinguisher)
Fire extinguisher/alat pemadam api merupakan bagian integral dalam menangani kebakaran dan tentang pemahaman cara kerja alat pemadam kebakaran untuk lebih tepat dalam menggunakan peralatan ini dalam keadaan darurat. Api terbentuk oleh tiga elemen dasar atau yang biasa disebut dengan segitiga api. Semua berkaitan satu dengan yang lain, yaitu :
a.         Bahan baku/material
b.         Suhu yang memadai (panas yang berlebih)
c.         Suplai oksigen yang cukup
          Api akan terbentuk jika ketiga elemen tersebut saling melengkapi. Sesuai dengan teori terbentunya api tersebut, maka cara memadamkan yang tepat haruslah mengacu pada pengendalian elemen-elemen pembentuk api tersebut. Jika salah satu elemen tersebut terputus, maka api tidak dapat menyala dan akan segera padam. Prinsip dasar dari berbagai jenis tabung pemadam/alat pemadam api ringan, yaitu memutus salah satu komponen/elemen yang diperlukan oleh api untuk menyala. Dengan begitu api tidak akan dapat menyala kembali.
          Berikut ini adalah tiga jenis utama alat pemadam api ringan (APAR) yang masih digunakan saat ini dan metode prinsip kerjanya alat pemadam api ringan tersebut adalah sebagai berikut :
1.          Water Fire Extinguisher
Air adalah salah satu agen api yang paling umum digunakan pemadam. Alat pemadam ini menggunakan air sebagai baham pemadam. Jenis pemadam ini cocok untuk memadamkan api yang membakar kertas dan kayu. Dan tidak boleh digunakan pada area-area yang terdapat peralatan yang menggunakan listrik atau cairan kimia organik yang tidak larut didalam air. CIRI-CIRI UTAMA : FULL BERWARNA MERAH DAN TERDAPAT TULISAN WATER PADA TABUNG.

2.      Gases Fire Extinguisher (CO2 - Carbon dioxide)
          Jenis pemadam ini menggunakan CO2 (karbon dioksida) sebagai bahan pemadam. Alat pemadam ini akan mengeluarkan awan karbon dioksida dan partikel COP padat pada saat digunakan. Jenis pemadam ini digunakan untuk area dimana terdapat peralatan elektronik sehingga peralatan tersebut tidak rusak, seperti instrument laboratorium, server, komputer, dsb. Jenis pemadam ini tidak boleh digunakan pada area confine space atau basemen karena awan karbon dioksida dapat membahayakan bagi personel kebakaran itu sendiri. Jenis pemadan CO2 ini juga tidak boleh digunakan untuk kebakaran bahan logam atau metal.
CIRI-CIRI UTAMA : TABUNG BERWARNA MERAH DAN TERDAPAT TULISAN CO2/CARBON BERWARNA HITAM PADA TABUNG DAN MEMILIKI PENYEMPROT KHUSUS PADA BAGIAN DEPAN SELANG
                  
3.             Halon extinguishers
Alat pemadam ini menggunakan gas Halon sebagai bahan pemadam. Alat pemadam jenis ini digunakan di pabrik, laboratorium atau area workshop dimana terdapat kemungkinan minyak dan bahan mudah terbakar. Tapi jenis pemadan ini tidak biasa digunakan untuk area-area dimana terdapat peralatan elektronik. Jenis pemadam ini dikembangkan untuk memadam kebakaran pada pesawat udara. Alat pemadam ini mengeluarkan uap dan gas yang menyelimuti api dan menyingkirkan oksigen sehingga dapat memadamkan api. Atom Bromin merupakan terminator dari proses oksidasi yang terjadi pada saat kebakaran. Salah satu kelemahan dari jenis pemadam ini adalah jika terdapat logam yang terbakar maka BCF dapat terdegradasi dan membentuk hydrogen halide yang bersifat beracun dan korosif. Jika digunakan pada area confine space maka diperlukan ventilasi yang cukup.
CIRI-CIRI UTAMA : PADA SEBAGIAN MERK TABUNG FULL BERWARNA HIJAU DAN TERDAPAT TULISAN HALON, DAN PADA MERK LAIN TABUNG BERWARNA MERAH DAN TERDAPAT TULISAN HALON BERWARNA HIJAU PADA TABUNG


4.             Powder extinguishers
          Jenis pemadam ini mengandung serbuk kering yang bersifat inert seperti serbuk silica yang dicampur dengan serbuk sodium bikarbonat. Serbuk dipompa keluar tabung dengan bantuan gas karbon dioksida yang berasal dari catridge. Serbuk yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan oksigen yang merupakan salah satu kompenen kebakaran. Adanya karbon dioksida juga akan menyingkirkan oksigen sehingga dapat memadamkan api. Sangat tidak disarankan untuk digunakan pada area yang terdapat peralatan produksi atau instrument produksi yang sangat bernilai,karena serbuk-serbuk pemadam dapat merusak komponen-komponen peralatan tersebut.

CIRI-CIRI UTAMA : PADA SEBAGIAN MERK TABUNG FULL BERWARNA BIRU, DAN PADA MERK LAIN TABUNG BERWARNA MERAH DAN TERDAPAT TULISAN POWDER BERWARNA BIRU PADA TABUNG

5.        Foam extinguishers
 Jenis pemadam ini menggunakan bahan kimia yang dapat membentuk busa yang stabil dan didorong dengan karbon dioksida pada saat keluar dari tabung. Foam yang keluar akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga dapat memadamkan api karean oksigen tidak bisa masuk untuk proses kebakaran. Jenis pemadam ini dapat digunakan pada area dimana jenis pemadam air tidak bisa digunakan. Seperti pada area yang terdapat minyak yang tidak bisa bercampur dengan air.
CIRI-CIRI UTAMA : TABUNG BERWARNA MERAH DAN TERDAPAT TULISAN FOAM BERWARNA KREM PADA TABUNG

CARA PERAWATAN TABUNG APAR CHUBB FIRE EXTINGUISHER
          Sebagai alat pemadam dan penanggulangan dini dari bahaya kebakaran, kita harus benar-benar memastikan bahwa tabung APAR yang kita miliki, dapat beroperasi sebagaimana fungsinya. Terutama saat dalam kondisi terjadinya kebakaran, tabung alat pemadam api ringan APAR yang kita gunakan tidak berfungsi, isinya tidak keluar, handlenya macet, atau tabung sudah kehabisan tekanan karena gas pendorongnya bocor.
Satu-satunya cara untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, sudah seharusnya dilakukan perawatan demi kelayakan fungsi alat pemadam kebakaran dini. Melakukan perawatan haruslah dilakukan secara periodik/berkala. Untuk perawatan cukup dilakukan pengecekan/control kelayakan 1 (satu) bulan sekali. Dan setiap 1 (satu) tahun sekali, lakukanlah pengisian ulang/refilling dan service. ak bocor dan dalam keadaan bertekanan. Dengan cara melihat dari posisi jarum yang terdapat di pressure gauge berada di posisi 15 s/d 20 Bar. (Berlaku untuk tabung type Stored Pressure)
·         Buka threaded yang berada di leher tabung, buka tabung cartridge-nya, lalu cek dan pastikan bahwa segel di tabung Cartridge-nya masih dalam keadaan utuh, lalu pasang kembali semuanya seperti posisi semula. (Berlaku untuk tabung type Cartridge)
·         Pembersihan pada body tabung, agar terhindar dari debu dan korosi. Pertama, gosok tabung dengan kain basah hingga tak ada lagi debu, lalu gosok lagi dengan kain kering. Setelah itu oleskan sedikit solar pada body tabung secara merata, lalu akhiri dengan penggosokan menggunakan kain kering.
·         Guna menghindari pembekuan extinguishing agent, terutama type ABC Dry Chemical Powder/Multipurpose ABC Dry Chemical Powder, dapat dilakukan dengan membolak-balik tabung. Caranya, satu tangan memegang bagian atas tabung, dan tangan satunya lagi memegang bagian bawah tabung. Lalu bagian atas tabung dibalik ke bawah dan sebaliknya, bagian bawah tabung dibolak ke atas. Lakukan hingga 3 sampai 5 kali secara perlahan. (Berlaku untuk tabung model Portable Standard, baik Stored Pressure maupun Cartridge)
·         Lakukanlah pelumasan rutin pada roda tabung. Pastikan jari-jari, velg, dan posisi roda dalam keadaan baik. Agar menghindari kemacetan roda, patah velg dan jari-jari, saat tabung akan digunakan atau dipindahkan dari posisi sebelumnya. (Berlaku untuk tabung model Wheeled Trolley / tabung beroda)
·         Jika posisi tabung digantung menggunakan Bracket, pastikan Bracket dalam keadaan kuat dan melekat sempurna dengan dinding. (Berlaku untuk tabung model Portable Standard, baik Stored Pressure & Cartridge)
·         Usahakan agar tabung alat pemadam api ringan APAR Chubb terhindar dari kontak langsung matahari dan hujan. Dianjurkan untuk memberi penutup/canopy/ pelindung pada tabung guna menjaga kualitas tabung agar tetap tahan lama.

 

CARA  PENGGUNAAN TABUNG APAR CHUBB FIRE EXTINGUISHER

Berikut cara penggunaan tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Fire Extinguisher
1.             Pull atau Tarik Pin hingga segel putus atau terlepas.
Pin berada diatas Tabung A.P.A.R (Alat Pemadam Api) Pin juga berfungsi  sebagai pengaman handle atau pegangan dari penekanan Alat Pemadam Api yang tidak disengaja.
2.             Aim atau Arahkan nozzle atau ujung hose Alat Pemadam Api yang kita pegang ke arah pusat api.
3.             Squeeze atau Tekan handle atau Pegangan
Untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk handle penyemprot terletak Dibagian ujung hose.
4.             Sweep atau Sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar

Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena angin akan meniup kembali media yg kita semprotkan kearah kita berdiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita.

KELAS-KELAS KEBAKARAN/FIRE RATING/CLASS OF FIRE
Description: class-a fire-icon

Rating Api Kelas A
Kebakaran yang ditimbulkan akibat api yang membakar bahan padat yang mudah terbakar.
Description: link.plus   Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.
Description: class-b fire-icon

Rating Api Kelas B
Kebakaran yang ditimbulkan oleh bahan bakar cair & gas.
Description: link.plus   Bensin, Oil, Cat, Solvents, Methanol, Propane, dan bahan-bahan
     kimia/cair lainnya.
Description: class-c fire-icon




Rating Api Kelas C
Kebakaran yang ditimbulkan oleh hubungan arus pendek aliran listrik atau supply suhu panas yang terlalu tinggi pada perangkat elektronik.
Description: link.plus   Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dan
     perangkat elektronik lainnya.
Description: class-electric fire-icon
Rating Api Electrical
Kebakaran yang ditimbulkan oleh semua perangkat yang bersifat elektrical.
Description: link.plus   Semua material yang bersifat kelistrikan.




















ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM KIMIA


ALAT PELINDUNG DIRI
TUGAS KIMIA INDUSTRI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Industri


Oleh:
LIA YULIA SITI ROHMAH
NIM: 


  

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012

 



ALAT PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protective Equipment (PPE). Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE terebut, maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. Sebagai contoh, proteksi telinga (hearing protection) yang melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan kimia. APD dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap, seperti baju yang menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu pernafasan yang dikenakan dikala menangani tumpahan bahan kimia yang sangat berbahaya. Perlengkapan seperti baju kerja biasa atau seragam yang tidak secara spesifik melindungi diri dari resiko keselamatan dan kesehatan tidak termasuk APD. Pemakaian alat APD dimaksudkan untuk mengurangi atau minimalkan resiko dan bahaya di tempat kerja.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan APD:
1.    Memastikan pakaian pelindung pas dengan ukuran tubuh, dan sesuaikan posisi APD agar merasa nyaman saat bekerja.
2.    Memastikan APD bekerja dengan baik dan benar, jika tidak segera laporkan.
3.    Jika menggunakn 2 atau lebih APD secara bersamaan pastikan mereka kompatibel dan tidak mengurangi keefektifan masing-masing APD.
4.    Melaporkan gejala  timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman secepatnya.
5.    Menginformasikan kepada pihak yang bertanggungjawab bila diperlukan pelatihan khusus.
1.      PERLINDUNGAN MATA DAN WAJAH
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari :
Gambar 1. Pelindung Mata
Gambar 2. Goggle
Gambar 2. Pelindung Wajah
·         Face shield 
Digunakan pada operasi peleburan logam,percikan bahan kimia ,atau parkel yang melayang.

Gambar 3. Face shield

2.      PERLINDUNGAN BADAN
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas laboratorium: kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.
Gambar 4. Jas Laboratorium
Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron dan Jumpsuits. Apron sering kali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi. Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat dari karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat dari plastik, perlu digaris bawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi (misalnya ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak). Baju parasut ini terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi.
3.      PERLINDUNGAN TANGAN
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin.


Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang di pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.

4.             PERLINDUNGAN PERNAFASAN
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti.
 Dari informasi mengenai beberapa APD diatas, maka setiap pengguna bahan kimia haruslah mengerti pentingnya memakai APD yang sesuai sebelum bekerja dengan bahan kimia. Selain itu, setiap APD yang dipakai harus sesuai dengan jenis bahan kimia yang ditangani. Semua hal tersebut tentunya mempunyai dasar, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Ungkapan mengatakan bahwa "Lebih baik mencegah daripada mengobati". APD merupakan solusi pencegahan yang paling mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia. Jadi, tunggu apa lagi. Gunakanlah APD sebelum bekerja dengan bahan kimia.
5.      PELINDUNG KEPALA
Kepala adalah bagian yang mudah terluka oleh tumbukan. Perlindungan kepal ditujukan untuk menyediakan perlindungan bagi tumbukan mekanis, terluka, dan terjebaknya rambut di dlam mesin yang bergerak (scalping).
Daftar berikut merupakan contoh kegiatan, dimana APD yang berfungsi melindungi kepala diperlukan:
  1. Pekerjaan pada tangga, dibawahnya atau didekat tangga.
  2. Pekerjaan konstruksi pada gedung, menara, bangunan besar dan pabrik.
  3. Bekerja disaluran, parit, terowongan, dibawah tanah, persiapan mineral.
  4. Aktivitas transportasi dengan resiko kejatuhan benda, mengendarai truk pengangkut (fork lift), atau bekerja dibgudang dan tempat penyimpanan.
  5. Aktivitas dengan bahay yang bersumber dari benda yang tergantung, pengait yang tajam, permukaan hambatan yang rendah.

  1. PELINDUNG KAKI




 Proteksi kaki untuk melindungi kaki kemungkinan tumpahan bahan kimia korosif/beracun, sepatu biasa yang tidak licin dan bertumit rendah dapat dipakai. Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu dihindarkan.
a.       Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.
b.      Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa. 
c.       Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah. 
d.      Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.

7.      RESPIRATOR
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Alat Pelindung Pernafasan
Berguna untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu, atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi ataupun rangsangan.
Masker untuk melindungi debu / partikel-partikel yang lebih besar yang masuk kedalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Bergantung pada jenis dan kadar pencemar, ada beberapa jenis respirator, yaitu :


 
Respirator pemurni udara
Membersihkan udara dengan cara menyaring atau menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum memasuki sistim pernafasan, alat pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap debu dari udara atau tabung kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.
 
Jenis fiter atau kanister yang dipakai bergantung pada jenis kontaminan yang ada. Kontaminan debu dapat disaring dengan fiter mekanik. Semakin halus filter, semakin kecil ukuran debu yang dapat diambil. Kain verban yang biasa dipakai para pekerja, hanya efektif untuk partikel debu yang besar, dan tentu saja tidak bermanfaat untuk kontaminasigas atau uap beracun. Untuk as dan uap beracun dipakai kanister yang dapat menyerapgas-gas tersebut secara kimia atau fisika. Dengan sendirinya kanister kan berbeda untuk gas atau uap yang berlainan pula.

§  Respirator dengan pemasok udara


 

Peralatan ini mirip peralatan pernapasan untuk para penyelam, dimana disediakan udara/oksigen untuk pernapasan. Alat pelindung demikian diperlukan untuk bekerja dalam ruang yang mungkin berkadar oksigen rendah seperti ruang tertutup atau ruang terpolusi berat, seperti adanya gas aspiksian (N2 metan CO2) atau aspiksian kimia (NH3, CO, HCN) pada kosentrasi tinggi. Pemasok udara pernapasan berupa udara tekan, dapat dipakai selama 30 menit sampai 1 jam dan udara atau oksigen cair untuk perlindungan antara 1-2 jam.

8.       PERLINDUNGAN TELINGA
Pelindung Telinga tidak boleh dianggap enteng terutama untuk praktikan yang bekerja di tempat yang berkondisi bising baik itu dari gesekan benda-benda keras ataupun bunyi-bunyi keras dari mesin. 
Alat Pelindung yang digunakan untuk kondisi seperti ini antara lain:
1)    Ear Phone, system kerja alat Earphone ini yaitu meredam suara.
2)    Sumbat Telinga (Ear plugs )
Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu
3)    Tutup Telinga (Ear muff )
Frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB)Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.