Total Pageviews

Sunday, August 28, 2011

Apa Bahaya Styrofoam sebagai Pembungkus Makanan) ???


Bahan makanan yang dibungkus  styrofoam atau dikenal dengan gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik. Maka dari itu, banyak banget yang naksir ??? #nah lho… (banyak yang pake)
TAPI…… bahan ini sebenarnya tak kalah berbahaya dengan plastik.
FAKTANYA :: “ Dari hasil survei di AS tahun 1986, 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung stiren yang berasal dari styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan syaraf”.

Dampak jangka panjang dari menumpuknya stiren di dalam tubuh adalah gejala saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia. Resiko paling akut adalah kanker juga menyerang system reproduksi (kesuburan menurun). Pada anak juga menyebabkan kehilangan kreatifitas dan pasif.
Apa hubungan stiren dengan suhu tinggi???
Pada suhu tinggi stiren lebih cepat bermigrasi pada makanan, stiren juga cepat larut dalam lemak dan alcohol.  Selain berbahaya bagi kesehatan Styrofoam juga tak ramah lingkungan. Dengan sifat-sifat seperti itu selayaknya kita lebih berhati-hati menggunakan Styrofoam.
(Jurnal Halal LP POM MUI)

Saturday, August 27, 2011

4F (Food, Fashion, Film……Facebook)

“Ketahuilah. Bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al – Hadiid (57): 20).

Setelah sebelumnya kita kaji masalah 4S yang ada dalam kehidupan umat sehari-hari, mari kita kaji bersama 4F yang berikutnya. Mungkin, inilah tanda-tanda akan kehancuran dan degradasi moral umat Islam saat ini. Masa-masa yang telah diramalkan Rosululloh SAW yang datang dengan pengetahuan-NYA yang Haqq, masa dimana umat Islam banyaknya seperti buih di lautan, tetapi malah diperebutkan oleh umat diluar Islam. 4F dalam kajian kali ini, pasti akan membuat kita bertanya, tersenyum sendiri, ataupun bersedih menangisi tabiat kita saat ini. Betapa 4F ini juga telah membuat pengaburan pemahaman pikiran umat saat ini.

1. Food

Junkfood, istilahnya begitu. Makanan siap saji yang seolah sudah menjadi budaya baru, tidak susah mencarinya, tinggal ke Mall/ supermarket terdekat, biarpun harus merogoh saku lebih dalam, seakan tidak mau tertinggal dan seolah malu bila belum pernah merasakannya sama sekali. Jika kita mau sedikit mengkaji, bagaimana makanan instant ini mendapat istilah junkfood? Lemak dan minyak yang banyak, penambah dan penguat citarasa makanan, garam dalam jumlah banyak, rekan-rekan saya ahli gizi mengungkapkan betapa makanan ini hanya membuat orang hanya cepat kenyang, tapi dengan angka kecukupan gizi yang tidak seimbang. Orang menjadi malas untuk beranjak dari tempat duduknya, tinggal mengontak nomor telpon siap saji, akhirnya paket pesanan datang, membuat tubuh tidak bergerak sama sekali, yang akhirnya penumpukan lemak disana-sini, pertumbuhan badan diistilahkan bukan ke atas tapi hanya ke arah samping.

Ataupun ada diantara kita yang hambur dan berlebihan dalam masalah makanan? Para kaum wanita sebagai Ibu hendaknya tidak berlebihan dalam penyajian makanan, apalagi untuk perkembangan buah hatinya. Ataukah, buah hati kita hanya dibekali makanan kemasan karena kesibukan Ibu sendiri? Paradigma sekarang berubah, melihat buah hati bertubuh gendut sebagai anak yang sehat.

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Alloh telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Alloh Yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S. Al-Ma’idah (5) : 88)

Ingatkah bagaimana Nabi Ibrohim AS.?beliau tidak akan makan sebelum mendapatkan sahabat ataupun tetangganya yang belum makan, untuk diajaknya ke rumah untuk menyantap hidangan bersama.

2. Fashion

Apa yang bisa langsung membedakan umat Islam dengan umat lainnya? Ingatlah bahwa manusia adalah makhluk visual, memori lebih melekat dari pandangan bukan dari watak atau perbuatan. Saya pernah membaca suatu artikel yang sangat menarik di eramuslim.com, bagaimana seorang wartawati asing Findlandia menyamar mengenakan jilbab dan cadar, para Ikhwanul Akhwat yang bersua dengannya mengucapkan do’a kebaikan lewat salam baginya, meskipun wartawati tersebut tidak mengetahui kenapa dia diperlakukan seperti itu. Ketenangan dan kehangatan dari perlakuan Ikhwanul Akhwat yang benar-benar berkesan baginya, dia mengatakan bahwa dia merasa tidak sendirian dan tidak melihat sisi terorisme dalam Islam ketika penyamarannya. Semoga Hidayah Alloh cepat sampai padanya, Amien Allohumma Amien. Sumber Blog disini.

“Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

“Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku.” (HR. Tirmidzi).

Bagi kita yang harus bersyukur dilahirkan langsung dari orangtua Islam, manakah bentuk syukur kita pada-NYA? Bagaimana titipan berupa rupa cantik-tampan, fisik yang sehat lagi baik, tetapi malah “diobral” dan tidak berbeda sama sekali dengan umat diluar kita. Sadarkah kita saat ini?betapa lewat pakaian saja umat Islam tengah dihancurkan oleh Zionis kapitalis? Kain celana/ baju yang berharga 10-20 ribu per meter di Pasar Baru, Insya Alloh lebih diridhoi daripada kita mubazir dalam berpakaian. Apakah kita lupa?bahwasanya Rosululloh Muhammad SAW., menerapkan perilaku zuhud (sederhana) juga bagi anggota keluarga dan sahabatnya?ataukah kita mau memperlihatkan pakaian kita dari atas ke bawah yang bahkan harganya bisa langsung ditaksir diatas 1 juta? Naudzubillah.

3. Film

Tentunya masih sangat segar dalam benak ingatan kita, film “2012” menceritakan akhir dunia. Keeping dvd bajakan film tersebut sampai dicari-cari biarpun dengan harga tinggi. Di satu kesempatan, saya “terpaksa” menonton film tersebut dalam bus antar provinsi. Well saya mengakui, teknik grafis Hollywood memang mantap, system suara dan teknik pengambilan gambar yang jauh diatas film Bollywood. Tetapi jangan lupa, tiap film pasti menyampaikan pesan dalam alurnya, film ini sampai memberikan pemahaman budaya bangsa primitif tentang hari akhir dunia. Beberapa weblog sampai memberikan synopsis menariknya film tersebut, dengan mencantumkan slogan “worth to see”. Saya pribadi agak tersenyum kecut, ticket box film tersebut sampai diantri bermeter-meter panjangnya, bahkan oleh saudara-saudara kita yang ber-KTP Islam, tetapi mengantri tiket pada saat adzan Maghrib berkumandang, bahkan masih berada dalam ruangan bioskop pada waktu Sholat Maghrib yang singkat. Astagfirullohaladzim, menjamak Sholat Maghrib untuk nonton film bioskop kata mereka?

4. Facebook/ FB

Produk Mark Zuckerberg ini memang sedang digandrungi saat ini. Well, (mungkin) anda lebih tahu dari saya bagaimana FB dan komunitasnya. Ada yang memanfaatkan FB untuk silaturahmi, dakwah, mencari kerja, klub hobi, jualan, keilmuan, mencari pacar ataupun “taarufan secara Islami”. Saudaraku, ingatlah 5 hukum Taklif; Mubah, Makruh, Sunnah, Wajib dan Haram. Betapa yang Mubah (bila bisa dikatakan demikian) untuk FB bisa menjadi Haram. Betul semua itu berawal dari niatnya, tetapi Azza wa Jalla pun menilai jalannya proses. Betulkah untuk tujuan dakwah?tetapi yang kita nantikan adalah “jempol penilaian”, berapa persenkah FB telah kita jadikan ajang dakwah? Betulkah untuk silaturahim?bila hanya malah menjadi ajang ghibah di komen wall? Betulkah untuk mencari kerja?tetapi saat kerja di tempat sekarang kita asik sibuk memasang dan gonta-ganti status atraktif? Betulkah untuk “taarufan Islami”, tetapi malah memasang foto – foto centil kita yang malah menjadi ajang Tabarruj – Ikhtilat? Astagfirullohaladzim. Betapa daya tarik FB ini, telah membuat kita menjadi lupa akan kebutuhan primer kita, sampai mengorbankan perut, juga bahkan sampai puasa senin-kamis, untuk mendapatkan HP yang support untuk ber-FB ria.

Lupakah? kalau bisnis internet adalah bisnis klik ujung mouse tangan kita, bahkan blog-blog yang menghina Islam pun tetap eksis karena kita masih mengunjungi situs tersebut!!! Ke manakah uang dari bisnis ini? Mark adalah anggota Alpha Epsilon Pi (ΑΕΠ atau AEPi)-Perguruan Tinggi Yahudi Internasional di Amerika Utara. Sudah terjawabkah?

Untuk saudaraku aktivis dakwah, dengan semboyan yang mampu menggetarkan kolong bumi ini:

Alloh Tujuan Kami!!

Rosul Uswah Hidup Kami!!

Al-Qur’an Pedoman Kami!!

Jihad jalan hidup Kami!!

Syahid akhir hidup Kami!!

Sucikanlah niat dan jalan kalian!! Apa perlu kalian Ikwan Fillah terutama Akhwat Fillah sampai mencantumkan foto-foto centil kalian? Sadarlah saudaraku!! Apakah “Saudara dan Teman” kalian hanya terbatas akan jumlah yang tertera di alamat FB kalian? Saudara kita adalah semua yang ada di dunia yang juga bertauhid “Laa Ilaaha Illalloh Muhammadur Rosululloh”.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurot (49) : 10).

Seharusnya, diri ini semakin mawas. Ketika kulit ini mulai mengendur, kecantikan ini memudar, kekuatan ini berkurang, rambut ini mulai memutih, mata ini semakin kabur… itulah tanda semakin dekatnya kita ke terminal tujuan akhir hidup kita.

[“Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Alloh akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (Q.S. Muhammad (47) : 36).]

4 S (Story, Sport, Song, Sex)

“Ketahuilah. Bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al – Hadiid (57): 20).

Segala puji bagi-NYA, Al-Haq Azza wa Jalla, yang telah mengatur harmoni alam semesta ini dengan luar biasa. Beberapa kasus ghowzul fikri yang saat ini (yang anehnya) sangat digandrungi, yang sampai menjadi debat sengit panjang, terkadang menghiasi fenomena perjalanan hidup ini. Sepanjang kehidupan ini dititipnya, betapa telah banyak 4S yang disebutkan diatas memang sedikit demi sedikit menjadi “gaya hidup” yang ada. Sebenarnya ini benar-benar membuat malu bagi yang berucap “….saya seorang Muslim…”

1. Story

Betapa kisah hidup dan kehidupan, terkadang menjadi sesuatu yang sangat lumrah untuk dibicarakan kepada khalayak. Tengoklah bagaimana program infotainment di TV yang menjadi “ujung tombak” untuk menaikkan rating, bahkan memberi penghargaan bagi “insan yang banyak digosipkan” termasuk “yang menggosipkan”. Mungkin…insan-insan yang diberi penghargaan gosip itu lupa, betapa “amanah” yang dititipkan bagi mereka, bisa menjadi fitnah yang nyata. Ataukah mereka juga lupa?betapa generasi muda penerus kalimah tauhid-NYA laksana spons, sistem koloid penyerap air, yang akan menyerap air dan menyimpannya tanpa selektif memilih jenis air. Betapa “role model” yang sering mereka lihat dan baca akan tersimpan dengan kuat di memori mereka yang seharusnya bercermin kepada salafush sholeh (pendahulu yang baik).

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Q.S.An-Nuur (24): 19).

2. Sport

Bobotoh? bonek? the Jak Mania? Liverpudlian? Milanisti? Tampaknya memang, nama-nama pemain bola lebih kita hapalkan daripada nama-nama besar para sahabat, ulama-ulama Salaf dan Ahlu Sunnah. Betapa yang namanya fanatisme berlebihan pada “kelompok” menjadikan mata kita seperti memakai “kacamata kuda”, bahkan membuat “permusuhan abadi” yang menggelikan. Bayangkan, 2 x 45 menit kita relakan dan paksakan mata ini melihat pertandingan “big match”, bahkan di 1/3 malam terakhir ketika Azza wa Jalla turun ke dunia mencari hamba-hamba-NYA yang menjadi tamu-NYA, walhasil keesokan paginya di sekolah atau kantor yang ada hanyalah mata yang loyo, yang kembali menguat saat tim kesayangan diremehkan. Apakah ini bukan kerugian yang besar?menyia-nyiakan waktu yang (katanya) idealnya 8 jam kerja, 8 jam istirahat dan 8 jam ibadah?

“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang beriman yang mengerjakan amal sholeh, nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran.” (Q.S. Al-‘Ashr (103): 1-3).

3. Song

Ingin tenar?jadilah “Anak Band”. Slogan salah satu acara “pencari bakat” berikut hymne kebesaran acara kontes-kontesan tersebut. Sampai beratus-ratus meter peserta dari “seluruh dunia” mengantri demi mendapat kesempatan “unjuk kabisa” (unjuk kebolehan) bermusik dan lagu, yang bahkan melupakan adzan-NYA yang sangat indah dan menenangkan, sampai membuat aksi dan pakaian atraktif demi lolos ke tahap selanjutnya. Bagi yang sering futur, sedang dilanda “virus merah jambu”….musik apapun (bahkan dangdut yang sering dianggap musik kaum marjinal) seolah-olah menjadi “theme song” cerita hidup saat itu. Bagi yang pernah hidup di Bandung medio 1994 – 2003, tidak akan pernah melupakan yang namanya GOR Saparua. Scene “Saparua-isme” di GOR tersebut, telah membuat Bandung menjadi “kiblat musik” seluruh Indonesia bahkan daya tarik musisi underground seluruh dunia sampai saat ini.

“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik.” (H.R. Bukhari)

Saya sempat tercengang, ketika ada rekan saya yang mau bunuh diri setelah mendengarkan sebuah lagu dari band Radiohead.

4. Sex

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al ‐ Isra’ (17): 32)

Siapa yang tidak mesem-mesem mendengarkan topik ini? Sampai seorang penulis barat ketika tampil di acara kick andy mengatakan kenapa sex menjadi topik bahasan yang sangat menarik?jawaban darinya simpel…”karena kita semua menyukainya!!”, dengan riuh rendah hadirin studio dengan applaus tepuk tangan. Sex dan daya tarik sex, memang sudah menjadi komoditi yang selalu tidak pernah mati bahkan dari zaman Fir’aun sekalipun. Lihatlah bagaimana Sigmund Freud menjadikan sex sebagai bahasan kaum psikolog. Betapa adat ketimuran yang (katanya) menjaga hal tersebut dengan ungkapan “tabu”, sedikit demi sedikit bergeser dari “men-tabu-kan” menjadi “me-wajar-kan”. Zina dari hal-hal kecil (kalau bisa dibilang kecil); zina mata, hati sampai pikiran dan deuuhhhh….perbuatan.

Sex, sudah ada di sekitar kita bahkan. Sadarkah?ingatkah bagaimana artis JAV (japanese adult video) jepang pernah dipinang untuk bermain di salah satu film lokal, untunglah mujahid-mujahidah kita cepat bereaksi, jika tidak akan dicabut-NYA kemuliaan itu dari bangsa yang sedang sekarat ini.

“Sesungguhnya Alloh menetapkan untuk anak – anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan‐angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Apakah memang…. semua hal ini telah terjadi pada kita?sudah menjadi hal yang wajar bagi kita? Ataukah memang, Alloh SWT. membutuhkan ini semua dari kita?

“Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al – A’raaf (7): 23)

Saudariku, mengapa kau tanggalkan Hijabmu?

Saudariku, mengapa kau tanggalkan Hijabmu?

Assalamu’alaikum Wr., Wb.

Saudariku, posting ini saya tujukan padamu. Betapa tercengangnya diri ini ketika hari ini saya dapati tidak ada lagi khimar yang menutup kepalamu. Kenapa sampai seperti itu, saudariku?apakah dirimu saat ini sedang sangat futur?ataukah saat ini dirimu mendapat tekanan?ataukah dirimu sedang bermain-main dengan aturan Ar – Rohman?ataukah dirimu ingin mendapat pujian dari kecantikan yang merupakan titipan Al – Badii’ (Maha Pencipta Keindahan) yang bisa dicabut-NYA kapan saja?

Saudariku, betapa aturan-NYA sudah sangat jelas untuk wanita sepertimu.

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S. An – Nur (24) : 31).

Saudariku, ingat-ingatlah kenapa dahulu engkau memutuskan untuk berhijab?apakah karena keinginan manusia?apakah karena keinginan sendiri?ataukah karena sudah merupakan syariat dari Azza wa Jalla? Ketahuilah saudariku, keinginan manusia bisa berubah karena kadar emosinya, keinginan orang lain hanyalah karena melihat fisikmu, tetapi kehendak Al – Kholiq adalah mutlak adanya tidak pernah berubah sampai detik ini pun….dan keinginan Al – Waliyy adalah untuk melindungimu.

“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab (33) : 59).

Saudariku, tahukah dirimu bahwa saya pernah ditanya oleh umat diluar kita, mengapa hijabmu hanya terkesan asal-asalan?bahkan sampai menertawakan penampilan hijabmu dan keputusanmu untuk mengenakan hijab sekenanya. Apakah gaya hidup mereka yang menjadi kiblatmu saat ini, saudariku? Tahukah dirimu bahwa Rosululloh SAW bersabda:

 “Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (H.R. Bukhari).


Lihatlah bagaimana Uswatun Hasanah bersabda kebenaran akan fitnah ini. Mereka akhirnya bertepuk tangan dengan sorak sorai, mereka telah sukses membuat dirimu mengikuti mereka.

“Kamu akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rosulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Rosululloh SAW. bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhori dan Muslim).

Saudariku, belum datangkah hidayah-NYA padamu?apakah hatimu saat ini telah mengeras bahkan lebih keras daripada batu intan sekalipun?

“Belumkah datang waktunya bagi orang – orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Alloh…” (Q.S. Al – Hadid (57) : 16).

Lihatlah dengan siapa dirimu bergaul?apakah bukan dengan saudarimu yang lebih ingin mendekati Azza wa Jalla, biarpun kau arahkan dirimu dengan terpaksa? Sesungguhnya akherat itu kekal, dunia itu hanya sementara, setiap kita akan bertemu dengan hari ditampakkan-NYA kesalahan – kesalahan kita. Apakah kita begitu takut akan hari itu, tetapi bahkan kita tidak mempersiapkan untuk hari itu? Sudah siapkah diri kita untuk menjawab pertanyaan-NYA?

“Man, Robbuka?” (Siapakah Robb-mu?) Apakah kita berpikir kita akan selamanya di dunia ini?

“Ketahuilah. Bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al – Hadiid (57): 20).

Saudariku, pernahkah terbersit dalam pikiranmu?bagaimana kelak dirimu menjadi seorang Ibu kelak?bagaimana tidak takut dan khawatirnya dirimu jika mempunyai seorang putri yang hidup di zaman seperti ini?ataukah pernah terpikirkan kedua orangtuamu yang selalu berdo’a untukmu?apakah do’a mereka selama ini akan sia-sia belaka?

Saudariku, tahukah dirimu bahwa Alloh SWT. ingin kita selalu dekat dengan-NYA?kepada siapakah do’a yang dirimu tuju jika bukan pada-NYA? Bagaimana dirimu ingin selalu diberi-NYA sedangkan aturan-NYA tidak dijalankan?

“Siapa yang mendekat pada-KU sejengkal, maka AKU akan mendekat padanya sehasta, lalu siapa yang mendekat pada-KU sehasta, maka AKU akan mendekat padanya sedepa, dan siapa yang mendekat pada-KU sambil berjalan, maka AKU akan mendekat padanya sambil berlari kecil.” (H.R. Bukhori – Muslim).

Saudariku, bersyukurlah dirimu akan segala pemberian-NYA. Pernahkah terbersit dalam pikiranmu, bagaimana jika dirimu dilahirkan di daerah konflik seperti Palestina?dimana setiap kelahiran khalifah baru telah ditunggu dengan moncong senjata Zionis? Kita yang berkata dengan lantang mengutuk Zionis, tetapi malah mengikuti budaya mereka yang begitu hebatnya menggempur.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada‐Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar ‐ Rahman (55) : 26 – 30).

Saudariku, tegakkanlah kalimat Tauhid di muka bumi ini. Mari kita teruskan perjuangan Rosululloh SAW. dan para sahabat, yang ikhlas menumpahkan darahnya demi kita, agar kita bisa mensyukuri nikmat Iman dan Islam sampai umat akhir zaman kelak.

Wassalamu’alaikum Wr., Wb.