Total Pageviews

Monday, June 13, 2011

Semangka Mengurangi Resiko Kanker

Ternyata buah semangka tidak hanya lezat untuk dimakan,tapi juga bermanfaat untuk obat kesehatan, dan salah satunya adalah untuk mengurangi resiko terkena sakit kanker.


Salah satu kandungan zat di dalam semangka adalah adanya likopen. Likopen ini merupakan salah satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten. Tapi bila dibandingkan anti oksidan lainnya, seperti vitamin C dan E, kekuatan likopen dalam memerangi radikal bebas jauh lebih ampuh.

Kalau radikal bebas tak terkendali, baik karena pola makan yang tak teratur, polusi atau pikiran negatif, kekebalan tubuh akan menurun.



Akibatnya timbul berbagai macam penyakit dan kulit tubuh pun menjadi kering, suram dan kendur. Dengan likopen yang terdapat dalam buah semangka, radikal bebas bisa berlangsung lumpuh. Likopen inilah yang mampu menumpas bibit kanker.
Banyak makan semangka, bahkan setiap hari justru dapat menyusutkan resiko kanker mulut ahin dan kanker pankreas pada wanita.

Terhadap kanker pencernaan, likopen semangka mampumencegahnya hingga resikonya berkurang, seperti kanker rongga mulut, kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker usus besar, kanker anus dan kanker prostat.

posted:obat sakit 

Semangka Mengurangi Resiko Kanker

Ternyata buah semangka tidak hanya lezat untuk dimakan,tapi juga bermanfaat untuk obat kesehatan, dan salah satunya adalah untuk mengurangi resiko terkena sakit kanker.


Salah satu kandungan zat di dalam semangka adalah adanya likopen. Likopen ini merupakan salah satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten. Tapi bila dibandingkan anti oksidan lainnya, seperti vitamin C dan E, kekuatan likopen dalam memerangi radikal bebas jauh lebih ampuh.

Kalau radikal bebas tak terkendali, baik karena pola makan yang tak teratur, polusi atau pikiran negatif, kekebalan tubuh akan menurun.



Akibatnya timbul berbagai macam penyakit dan kulit tubuh pun menjadi kering, suram dan kendur. Dengan likopen yang terdapat dalam buah semangka, radikal bebas bisa berlangsung lumpuh. Likopen inilah yang mampu menumpas bibit kanker.
Banyak makan semangka, bahkan setiap hari justru dapat menyusutkan resiko kanker mulut ahin dan kanker pankreas pada wanita.

Terhadap kanker pencernaan, likopen semangka mampumencegahnya hingga resikonya berkurang, seperti kanker rongga mulut, kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker usus besar, kanker anus dan kanker prostat.

Friday, June 10, 2011

qwee flends

@ Laboratory

Qwee..flends

Qwee Album

ANALITIK I: Penentuan Kadar Vitamin C

BAB V
PEMBAHASAN
            Dalam praktikum penentuan kadar  vitamin C dalam sampel Vitacimin dan  Vitamin ipi, dilakukan melalui metode iodometri. Metode ini menggunakan larutan iod sebagai larutan standarnya yang dibebaskan dalam reaksi kimia. Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator, dimana zat ini akan mengoksidasi iodide yang ditambahkan membentuk iodine.  
Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-Askorbat dan asam L-dehidroaskorbat; keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat.  Vitamin C (asam askorbat) merupakan zat pereduksi dan ditetapkan melaui titrasi dengan larutan iod standar:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/03/iodimetri-1.jpg




Sifat vitamin C adalah:
1.       Dalam bentuk kristal tidak berwarna.
2.      Larut dalam air dan sedikit larut dalam asetat atau alkohol yang mempunyai berat.
3.       Stabil pada pH rendah.
4.      Merupakan reduktor kuat.
5.      Mudah teroksidasi.


Fungsi vitamin C adalah:
1.      Untuk membantu pembentukan kolagen interseluler.
2.      Untuk membantu proses hidrositasi dua asam amino prolin dan lisin
3.      Untuk membentuk semua jaringan tubuh.
Hal ini sesuai dengan literatur Baliwati dan Ali (2004) yang menyatakan bahwa vitamin C memiliki sifat-sifat yang larut dalam air dan mudah rusak oleh panas udara, alkali enzim, dan stabil pada suasana asam..
            Sebelum melakukan percobaan, semua alat gelas yang akan digunakan dalam percobaan harus dicuci terlebih dahulu dan setelah itu dikeringkan. Alat gelas yang digunakan dalam percobaan harus dalam keadaan bersih dan kering agar kuantitatif, bebas dari zat-zat pengotor yang dapat mengganggu percobaan sehingga hasilnya tidak akurat.
Vitamin C yang telah diencerkan kemudian dilakukan penyaringan untuk mendapatkan filtrat. Penyaringan adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Proses penyaringan harus diperhatikan agar endapan tidak ikut masuk, kertas saring disesuaikan agar pas dengan corongnya. Kemudian pipet filtrat sebanyak 10 mL dan ditambahkan amilum 1% sebagai indikatornya. Menambahkan 20 mL aquades sebagai pelarut. Karena molekul ini kehilangan dua elektron dalam titrasi ini, maka bobot ekivalennya adalah separuh bobot molekulnya atau 88,07 g/ek.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa vitamin C yang ditambahkan dengan pati 1% sebanyak 4 tetes dan dititrasi dengan Iodine akan menghasilkan warna hitam permanen. Ini karena iodine dan iodium merupakan indikator. Hal ini sesuai dengan literatur Poedjiadi (1994) yang menyatakan bahwa penentuan vitamin C dapat ditentukan dengan titrasi iodine berdasarkan sikap yang menentukan bahwa vitamin C dapat bereaksi dengan iodine. Indikator yang digunakan adalah amilum dengan standarisasi larutan dengan iodine yaitu 1 ml 0.01 N dan iodine ekivalen 0.8 asam askorbat. Larutan vitamin C mudah teroksidasi oleh oksigen udara, jadi titrasi harus dilakukan segera setelah sampel itu melarut.  Dari hasil titrasi dan perhitungan yang diperoleh kadar vitamin C dari dua sampel yaitu Vitacimin dan Ipi adalah 2,4454 % dan 1,7336 %.

Iod
Sistem reaksi iod (triiod)-iodida, mempunyai potensial standar +0,54 V.
Oleh karena itu, iod merupakan zat pereduksi (iodometri) yang kuat. Iod hanya sedikit sekali dapat larut dalam air ( mol/liter  , namun sangat larut dalam larutan yang mengandung iodide. Iod membentuk kompleks triiodida dengan iodide:
Iod cenderung dihidrolisis, dengan membentuk asam iodide dan hipoiodid:
Dalam proses titrasi larutan iod harus disimpan dalam buret yang berwarna gelap atau kaca kuning-coklat , hal ini dilakukan untuk mencegah penguraian HIO oleh cahaya matahari atau karena peka terhadap cahaya., sehingga akan meningkatkan derajat hidrolisis, dan titrasi ini tidak dapat dilakukan dalam larutan yang sangat basa. Reaksi penguraian HIO oleh cahaya matahari:
Penentuan Titik Akhir
Indikator yang digunakan pada titrasi iodometri adalah larutan kanji. Kanji atau pati disebut juga amilum yang terbagi menjadi dua yaitu: Amilosa (1,4) atau disebut b-Amilosa dan Amilopektin (1,4) ; (1,6) disebut a-Amilosa. Warna larutan iod 0,01 N cukup tua, tetapi diperlukan penambahan 2mL amilum 2 % sebagai disperse koloid, karena warna biru tua kompleks pati-iod berperan sebagai uji kepekaan terhadap iod. Molekul iod diikat pada permukaan  suatu konstituen amilum. Kepekaan itu lebih besar dalam larutan sedikit asam  daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan adanya ion iodida.
Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah-merahan (violet) dengan iodium, yang sulit dihilangkan warnanya karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr = 50.000 – 1.000.000.
Warna biru akan terlihat bila konsentrasi iod adalah  dan konsentrasi iodide lebih besar daripada   pada  Amilosa, suatu senyawaan berantai lurus dan terdapat berlimpah dalam pati kentang, member warna biru dengan iod dan rantainya mengambil bentuk spiral. (Vogel, 1994)
Keunggulan dari indikator amilum adalah:
1)      Bersifat tak dapat larut dalam air dingin
2)      Ketidak-stabilan suspensinya dalam air.
3)      Dengan iod memberi suatu kompleks yang tak-dapat larut dalam air, sehingga amilum tidak boleh ditambahkan terlalu dini dalam titrasi.  
Amilum dengan iodium dapat membentuk kompleks biru. Hal ini disebabkan karena  dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa membentuk rantai heliks karena adanya ikatan  konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Betuk ini menyebabkan pati dapat membentuk  kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk kedalam spiralnya, sehingga menyebabkan  warna biru tua pada kompleks tersebut.
Sumber sesatan yang penting dalam titrasi yang melibatkan iod adalah:
1.      Kehilangan iod yang disebabkan oleh sifat mudah-menguapnya yang cukup berarti.
2.      Larutan iodide yang asam dioksidasi oleh oksigen dari udara:
 
3.      Adsorpsi I2 oleh endapan.







Ø  Kandungan Vitacimin  pertablet =
=

Ø  Kandungan vitamin Ipi pertablet =
=















BAB VI
KESIMPULAN

·         Iodometri adalah anlisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator, dimana zat ini akan mengoksidasi iodide yang ditambahkan membentuk iodine.
·         Larutan iod harus disimpan dalam buret yang berwarna gelap atau kaca kuning-coklat, untuk mencegah penguraian HIO oleh cahaya matahari atau karena peka terhadap cahaya, sehingga akan meningkatkan derajat hidrolisis, dan titrasi ini tidak dapat dilakukan dalam larutan yang sangat basa.
·         Penambahan amilum yang dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak membungkus iod, karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula.
·         Kadar vitamin C pada sampel : Vitacimin adalah 2,4454 %
·         Kadar vitamin C pada sampel : Vitacimin adalah 1,7336 %



BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Baliwati, Y.F dan Ali, K., 2002. Penilaian Status Gizi.
Basset, J etc. 1994. Buku Ajar Vogel,  Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran: EGC. Jakarta. 
Day, R. A. Jr dan A.L. Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta:            Erlangga.
Poedjiadi, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press, Jakarta.
Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.